BRMP Sulbar Dorong Generasi Muda Peduli Pertanian Ramah Lingkungan

MAMUJU — BRMP Sulbar kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan pertanian berkelanjutan melalui kegiatan pembekalan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor BRMP Sulawesi Barat, para peserta PKL dari Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR) dan Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN) mendapatkan materi mendalam mengenai pupuk organik, sebagai bagian dari upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian ramah lingkungan.

Penyuluh Pertanian Ahli Utama BRMP Sulawesi Barat, Marthen P. Sirappa tampil sebagai narasumber dengan menyampaikan pemaparan mendalam mengenai urgensi penggunaan pupuk organik dalam praktik pertanian modern. Untuk membuka sesi, Narasumber mengajukan sebuah pertanyaan pemantik kepada para peserta: “Apa perbedaan antara pupuk organik dan pupuk kompos?”.

Pertanyaan tersebut dilontarkan sebagai respons terhadap masih banyaknya pemahaman yang keliru di kalangan mahasiswa, mengingat kedua istilah tersebut memiliki perbedaan teknis yang signifikan, baik dari segi proses maupun kandungannya.

Lebih lanjut, Narasumber menegaskan bahwa pupuk organik bukan hanya sekadar alternatif, melainkan kebutuhan penting dalam menjaga keberlanjutan tanah dan lingkungan. “Pupuk kimia memang cepat memberikan hasil, tapi dalam jangka panjang dapat merusak struktur tanah. Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik sangat penting untuk keseimbangan ekosistem pertanian,” jelasnya.

Dalam sesi penutup, para mahasiswa peserta PKL diajak untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dengan memanfaatkan limbah pertanian dan rumah tangga sebagai bahan baku pupuk organik. "Limbah bukan sekadar sampah, melainkan sumber daya yang bisa diolah menjadi pupuk bernilai guna tinggi" ujarnya. Antusiasme peserta pun terlihat jelas melalui berbagai pertanyaan dan diskusi yang berlangsung hangat, mencerminkan semangat generasi muda dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Sulawesi Barat.