
BRMP Sulawesi Barat Akselerasi Penanaman Padi Gogo di Kab. Mamasa
MAMASA – Penanggung jawab Luas Tambah Tanam (LTT) Kabupaten Mamasa bersama tim melaksanakan kunjungan koordinasi ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tabulahan (23/07). Kecamatan Tabulahan menjadi target pelaksanaan penanaman padi gogo, namun beberapa desa di kecamatan tersebut menghadapi hambatan aksesibilitas akibat medan yang ekstrem, tidak dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, serta minimnya sinyal komunikasi. Meski demikian, semangat kolaboratif tetap terjaga demi memastikan kelancaran jadwal tanam.
BRMP Sulawesi Barat bersama BPP Tabulahan sepakat mempercepat penanaman padi gogo melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa, para penyuluh lapangan (PPL), Babinsa, Kepala Desa, dan petani penerima bantuan benih. Hasil diskusi antara tim lapangan dan calon petani penerima bantuan menunjukkan kesiapan di lapangan, sehingga penanaman dijadwalkan berlangsung pada Agustus dan September 2025. Konsolidasi ini menjadi bagian penting untuk menyelaraskan intervensi teknis dengan kondisi geografis dan sosial masyarakat setempat.
Program akselerasi padi gogo merupakan respon terhadap potensi ancaman kekurangan beras yang berdampak pada ketahanan pangan nasional. Kementerian Pertanian fokus dalam program LTT Padi lahan kering untuk menjawab kebutuhan peningkatan produksi beras secara berkelanjutan. Fokus diarahkan pada wilayah dengan keterbatasan irigasi yang selama ini belum maksimal dalam kegiatan budidaya padi.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa padi gogo memiliki prospek besar sebagai komoditas unggulan di lahan non-irigasi. Wilayah dataran tinggi dan kawasan tadah hujan menjadi prioritas pengembangan, mengingat adaptabilitas tanaman ini yang tinggi terhadap kondisi lingkungan ekstrem. Para petani didorong untuk mengoptimalkan potensi lahan kering sebagai sumber produksi alternatif, tidak hanya bergantung pada sawah irigasi maupun tadah hujan.
Transformasi ini diharapkan membuka jalan baru untuk menjaga stabilitas pasokan pangan nasional serta meningkatkan ketangguhan sektor pertanian menghadapi perubahan iklim. Padi gogo menjadi harapan baru dalam penguatan ketahanan pangan, terutama di daerah yang selama ini terkendala fasilitas irigasi. Komitmen bersama seluruh stakeholder akan menjadi kunci sukses keberlanjutan program ini dan kesejahteraan petani lokal.