
BRMP Sulbar Dukung Pengembangan Agroforestry Perhutanan Sosial di Sulawesi Barat
POLEWALI MANDAR-Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat menghadiri kegiatan Sosialisasi Fasilitasi Agroforestry Pangan dan Energi–Perhutanan Sosial (FAPE-PS) yang diselenggarakan di Kantor Desa Karombang, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Kehutanan Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial, Balai Perhutanan Sosial (BPS) Gowa, dalam rangka mendukung program strategis nasional di sektor pangan dan energi. Dalam kegiatan ini, hadir sejumlah pihak lintas sektor, antara lain BRMP Sulbar, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Polewali Mandar, Polri, serta stakeholder lainnya.
Sebagai upaya mendukung program swasembada pangan nasional, Kementerian Kehutanan mencanangkan program FAPE-PS sebagai bentuk pemanfaatan kawasan hutan negara secara produktif dan berkelanjutan melalui pendekatan agroforestry. Program ini mendorong integrasi tanaman pangan dan energi berbasis masyarakat, yang tidak hanya menjaga kelestarian hutan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani sekitar kawasan hutan.
Secara nasional, program Perhutanan Sosial telah ditetapkan mencakup luas 1.942.426 hektare, sementara Provinsi Sulawesi Barat ditargetkan mengembangkan 21.153 hektare. Hingga saat ini, realisasi awal pengembangan di Sulbar baru mencapai sekitar 175 hektare, yang tersebar di dua wilayah: Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, dan Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju. Salah satu lokasi pengembangan berada di kawasan Hutan Produksi (HP) yang dikelola melalui skema Perhutanan Sosial. Di lokasi ini dikembangkan pola tumpangsari tanaman durian dan jagung, yang memadukan nilai ekonomi jangka panjang dari tanaman kehutanan dengan manfaat ekonomi jangka pendek dari komoditas pangan. Sistem ini mendukung pemanfaatan lahan secara optimal, berwawasan lingkungan, dan berbasis pemberdayaan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, BRMP Sulbar menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pelaksanaan program FAPE-PS, khususnya melalui pendampingan teknologi budidaya jagung.
Hal ini merupakan bagian dari upaya percepatan pertanian modern dan kontribusi nyata terhadap program swasembada pangan nasional. Dengan sinergi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, program FAPE-PS diharapkan menjadi contoh keberhasilan pengelolaan kawasan perhutanan sosial yang produktif, ramah lingkungan, dan berkontribusi langsung terhadap ketahanan pangan daerah serta peningkatan kesejahteraan petani.