
Penyelamatan Pertanaman Padi melalui Pompanisasi di Desa Onang Utara
ONANG UTARA— Dalam rangka menyelamatkan pertanaman padi yang terancam akibat kekeringan, Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kabupaten Majene bersama Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan pemanfaatan pompanisasi di Desa Onang Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Majene, BABINSA Kodim 1401 Majene, penyuluh pertanian lapangan (PPL), Ketua Kelompok Tani Gunung Buya, para petani setempat, serta Penanggung Jawab (PJ) Luas Tambah Tanam (LTT) Kabupaten Majene, Sarpina dari BRMP Sulawesi Barat bersama Tim, yang turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendampingan teknis dan memastikan langkah penyelamatan berjalan optimal.
Lahan yang menjadi fokus penyelamatan mencakup 40 hektar, dengan umur tanaman padi mencapai 50 hari setelah tanam. Namun, akibat musim kemarau dan tidak pernah turun hujan dalam beberapa pekan terakhir, tanaman padi mulai menunjukkan gejala kekeringan yang berpotensi mengganggu pertumbuhan tanaman.
Meskipun sumber air tersedia, keterbatasan alat menjadi kendala. Petani hanya memiliki satu unit pompa air berukuran 4 inci, yang tidak memadai untuk mengairi seluruh lahan. Sebagai solusi, pemerintah bersama stakeholder terkait memfasilitasi peminjaman pompa tambahan dari kelompok tani lain.
Dengan tambahan pompa, diharapkan kebutuhan air dapat tercukupi, sehingga tanaman padi yang sudah memasuki fase pertumbuhan krusial dapat diselamatkan dan potensi gagal panen dapat dicegah. BRMP Sulawesi Barat berperan aktif dalam mendukung upaya ini melalui fasilitasi teknis, pendampingan lapangan, dan penyediaan solusi cepat sebagai bagian dari komitmen menjaga ketahanan pangan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pusat dan daerah dalam mempertahankan produktivitas pertanian dan mendorong pencapaian target swasembada pangan di Kabupaten Majene dan wilayah Sulawesi Barat.