
BRMP Lakukan Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Pompa, Pastikan Dampak Nyata di Polewali Mandar
POLEWALI MANDAR-Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pemanfaatan pompa pertanian di Kabupaten Polewali Mandar. Kunjungan dilakukan di beberapa kecamatan, untuk melihat secara langsung dampak penggunaan pompa bantuan Kementerian Pertanian tahun 2024 di tingkat petani.
Hasil monev menunjukkan bahwa keberadaan pompa memberikan dampak positif terhadap peningkatan indeks pertanaman (IP) maupun produktivitas lahan. Kelompok Tani (KT) Sitettonganna yang mengelola lahan di Desa Panyampa sebelumnya kerap mengalami keterlambatan tanam akibat terbatasnya suplai air. Kondisi tersebut kadang membuat mereka hanya mampu melakukan satu kali tanam dalam setahun. Namun setelah menerima bantuan pompa irigasi (Irpom) dari Kementerian Pertanian, petani dapat mengejar jadwal tanam serentak bersama kelompok lain di sekitarnya. Tidak hanya itu, produktivitas juga menunjukkan peningkatan, dari rata-rata 6,5 ton/ha menjadi 7 ton/ha.
Selain itu, pemanfaatan pompa di musim kemarau juga terbukti mampu menyelamatkan tanaman dari ancaman kekeringan serta meningkatkan hasil produksi. Kondisi serupa dirasakan oleh petani di Kecamatan Matakali dan Luyo. Pada tahun-tahun sebelumnya, lahan sawah di wilayah tersebut tidak berproduksi maksimal karena kekurangan air. Dengan adanya pompa, petani kini dapat mengairi sawah secara lebih teratur sehingga pertanaman tetap terjaga, bahkan di musim kering.
Secara teknis, penggunaan pompa air berfungsi sebagai sumber irigasi tambahan yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan air tanah maupun air permukaan. Dengan sistem ini, petani tidak hanya mengandalkan curah hujan atau jaringan irigasi utama yang terbatas, tetapi juga memiliki alternatif penyediaan air yang lebih fleksibel. Hal ini mendukung keberlanjutan usaha tani, terutama dalam menghadapi perubahan iklim yang memicu ketidakpastian ketersediaan air.
Meski demikian, hasil monev juga mencatat bahwa kapasitas pompa yang ada saat ini masih belum mampu meng-cover seluruh luasan lahan kelompok tani secara optimal. Petani berharap adanya tambahan unit pompa atau pengaturan penggunaan yang lebih efisien agar manfaat yang dirasakan semakin merata.
Dengan hasil kegiatan ini diketahui bahwa program bantuan pompa dari Kementerian Pertanian telah memberikan kontribusi nyata dalam mendukung peningkatan produksi pangan di Polewali Mandar. Ke depan, pendampingan teknis serta evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk memastikan pemanfaatan pompa berjalan optimal dan sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan.