
BRMP Sulbar Terapkan Pemupukan Tepat dan Berimbang pada Padi Varietas Padjajaran
MAMUJU-Pupuk merupakan salah satu sarana produksi utama dalam budidaya tanaman pangan karena berperan penting dalam meningkatkan produktivitas. Namun, penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dalam dosis tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan serta menurunkan efisiensi penggunaannya. Oleh karena itu, strategi pemupukan yang tepat dan berimbang perlu diterapkan agar lebih efisien, ramah lingkungan, dan tetap menghasilkan produktivitas tinggi.
Dalam rangka mendukung pemupukan berimbang, Tim Perbenihan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat bersama Kelompok Tani Sinar Maros melaksanakan pemupukan susulan kedua pada tanaman padi varietas Padjajaran Agritan di Desa Beru-beru, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, pada Sabtu, 27 September 2025.
Untuk memastikan pemupukan yang efektif, takaran pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan memanfaatkan Bagan Warna Daun (BWD) untuk mengukur tingkat kehijauan daun sebagai indikator kebutuhan unsur hara nitrogen (N).
Pembacaan BWD dilakukan pada fase pertumbuhan anakan aktif (25–30 hari setelah tanam) dan fase primordia (35–45 HST), yang merupakan waktu kritis dalam pemupukan nitrogen. Berdasarkan hasil pengukuran BWD dan kondisi kesuburan lahan, dosis pemupukan susulan kedua adalah:Urea: 100 kg/ha dan NPK Phonska: 150 kg/ha
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BWD dapat menghemat pupuk urea sebesar 15–20% dari takaran konvensional yang biasa digunakan oleh petani, tanpa menurunkan hasil panen. Pendekatan ini tidak hanya efisien, tetapi juga lebih ramah lingkungan.
Tanaman padi membutuhkan unsur hara nitrogen (N) dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan fosfor (P) dan kalium (K). Oleh karena itu, pemupukan urea dilakukan sebanyak tiga kali agar penyerapan nitrogen lebih optimal oleh tanaman. Sedangkan pemupukan NPK Phonska cukup dilakukan dua kali, untuk mendukung pertumbuhan awal dan pengisian gabah pada fase generatif.
Melalui pendekatan pemupukan berimbang dan penggunaan teknologi sederhana seperti BWD, BRMP Sulbar berupaya mendorong penerapan pertanian presisi yang dapat meningkatkan produktivitas petani sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BRMP dalam mendukung pengembangan pertanian berbasis inovasi dan efisiensi.